Minggu, 09 Mei 2021

Budaya Anti Korupsi Harus Diciptakan Dalam Melawan Budaya Korupsi

Ketua Bidang Pengadaan Barang dan Jasa Komite Advokasi Daerah (KAD) pencegahan korupsi Sumut Erikson Tobing mengatakan, untuk mencegah korupsi harus  dulu ciptakan budaya anti korupsi untuk melawan korupsi. Sehingga budaya harus di lawan dengan budaya, karena ilmu pengetahuan tidak akan mampu mengalahkan budaya korupsi.

Selama ini, budaya korupsi sudah di instal di dalam benak manusia, sehingga orang-orang pintar berpangkat dalam alim uilama juga ada yang terjerat korupsi. Maka untuk pencegahan korupsi haris di ciptakan budaya anti korupsi sejak sekarang. Jika itu telah tercipta, budaya korupsi akan hilang dari Indonesia khususnya Sumatera Utara," kata Erikson.

Baca juga: Myanmar Melarang Transmisi Televisi Satelit

Untuk itu, dia menyarankan di tiap-tiap instalasi harus serius melahirkan budaya anti korupsi. Tidak ada salahnya kalau di lembaga pemerintahan ada baju dinas / seragam bertuliskan "Saya Anti Korupsi". Maka dari tulisan tersebut membuat masing-masing pribadi akan bertanggung jawab pada tugasnya dan malu melakukan korupsi. "Marilah kita jadi pelopor anti korupsi, agar kondisi korupsi Sumut sudah "merah darah| berangsunr-angsur berubah warna/" ungkapnya.

Dia menyinggung sudah di lantik 11 kepala daerah di Sumut pada tanggal 26 Februari lalu. Dari ke 11 bupati dan wakil kota beserta wakilnya, ada yang pendatang baru dan ada yang pertahanan. Erikson melihat, dari seluruh kepala daerah yang baru di lantik Hubernur Sumut Tersebut, hanya sedikit yang konsisten melakukan perubnahan di daerah pemerintahannya.

Korupsi di pemerintahan umumnya terjadi pada terang pengadaan barang dari jasa (lelang proyek) sehingga tidak lepas dari para panitia yuang sudah sangat pintar di bidangnya.

Baca juga: Akhir Dari Kejayaan Dunia Otomotif

Erikson menyarankan agar kepala daerah mengganti para panitia yang sudah menekuni bidangnya itu dengan orang0-orang muda dan belum berpengalaman. Tidak perlu orang-orang pintar, biar saja yang taman SMA di ajari tentang pelelangan barang dan jasa.

Karena mereka belum terkontaminasi virus-virus korupsi, biarkanlah pada diri mereka di namakan budaya anti korupsi. Mari kita bekerja keras menciptakan budaya anti korupsi. Kami dari KAD sifatnya penjegahan, penindakan, terus di lakukan tapi persentase korupsi terus meningkat, makannya perlu ada pencegahan. tuturnya.

GACOR77
Duniakana.com
Chrnn.com
rupiah138

Secara resmi, Dlar meningkatkan EVOS Legends di MPL Musim 10

Katakita-info.blogspot.com - Status Dlara akhirnya resmi menjadi anggota tim EVOS Legends. Kabar membingungkan dari pemain ini masih menjad...